
PANYABUNGAN (Madina Bisnis) - Kelurahan Kotasiantar termasuk pusat industri alame (dodol) di Panyabungan, Mandailing Natal, Sumut.
Produk alame dari kelurahan ini terpasarkan mulai dari kota Panyabungan hingga ke Medan.
Keluarga Adip Nasution termasuk keluarga perintis industri alame di kelurahan itu.
"Dirintis ibu sekitar 30 tahun lalu," ujar Adip Nasution didampingi saudarinya Maria Nasution di kediaman keluarga itu, Jl. Syekh Abdul Fatah, Kotasiantar kepada Madina Bisnis, Rabu (25/6/2025).
Industri alame di keluarga ini diteruskan oleh 4 orang bersaudara di keluarga ini setelah sang ibu wafat.
Keempatnya, Maria Nasution, Adip Nasution, Inap Nasution dan Fahrurrozi Nasution.
Masing-masing kakak beradik ini memiliki unit dan manajemen tersendiri secara mandiri, namun tetap berada di lokasi yang sama.
Jumlah produksi dari empat unit usaha itu mencapai sekitar 2.200 hingga 2.360 bungkus per minggu.
Dari empat unit, baru satu yang memiliki merek yakni "Dodol Ompung Bagas Godang" yang diproduksi Inap Nasution. Mayoritas yang diproduksi Inap dikirim ke pedagang di Medan.
Selain memenuhi permintaan pedagang, keluarga itu juga mendirikan kios di halaman rumah itu untuk melayani konsumen yang datang dari berbagai penjuru membeli alame.
"Alame ini banyak dibeli untuk oleh-oleh bagi yang bepergian keluar Madina. Selain untuk konsumsi sendiri," kata Adip.
Termasuk juga layanan "Suru-suru" (aplikasi pesan antar) yang sering datang memesan alame produk keluarga ini.
Keberadaan industri yang dikelola keluarga ini telah menyedot lapangan kerja dan rantai lapangan usaha.
Di sisi lapangan kerja, di unit usaha keluarga ini mempekerjakan sekitar enam orang warga setempat dari kalangan ibu rumah tangga yang bekerja lepas memasak almame.
Selain di bidang memasak, juga menyedot tenaga kerja lepas sistem borong yang bertugas memasukkan alame ke dalam bungkus, juga kaum perempuan.
Sedangkan di sisi lapangan usaha, industri ini menghidupkan usaha kerajinan anyaman pandan kaum perempuan di berbagai desa.
Alame dibungkus dalam kemasan berbahan daun pandan yang dianyam.
"Bungkus anyaman pandan kami peroleh dari Desa Manyabar, Gunung Barani dan Malintang, juga Gunungtua," kata Adip.
Sementara tanaman pandan umumnya berasal dari Malintang di Kecamatan Bukit Malintang, Sinonoan dan Tanggabosi di Kecamatan Siabu dan beberapa desa di Kecamatan Panyabungan.
Selain keluarga Adip, banyak juga ditemukan industri aleme di kelurahan itu.
Alame termasuk makanan khas Mandailing yang kini memiliki pangsa pasar secara ekonomi. Masa lalu hanya diproduksi kaum ibu untuk kebutuhan penganan di hari raya Idul Fitri.
Jika dodol yang ditemukan di pasar Indonesia dikemas dalam kertas minyak food grade dan daun jagung, maka alame dikemas dalam anyaman daun pandan. (01)