• Jelajahi

    Copyright © Madina Bisnis
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Irigasi Batang Gadis Gagal Suplay Air, 2.885 H Lahan Sawah 3 Kecamatan Terdampak

    Admin Madina Bisnis
    Tuesday, July 08, 2025 WIB Last Updated 2025-07-08T12:53:26Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Badan irigasi Batang Gadis penuh semak belukar tak mengalirkan air saat ditinjau Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, Selasa (8/7).


    HUTABARGOT (Madina Bisnis) - Lagi-lagi Irigasi Batang Gadis gagal memenuhi kebutuhan air pertanian di Mandailing Natal (Madina), Sumut.


    Lahan persawahan di tiga kecamatan di Madina yakni Kecamatan Hutabargot, Kecamatan Panyabungan Utara, dan Kecamatan Nagajuang dalam beberapa tahun terakhir kesulitan air.


    Akibatnya sekitar 2.885 hektare sawah gagal tanam.


    Kegagalan irigasi menyuplai air ditengarai akibat banyak titik saluran irigasi mengalami kerusakan, ada yang tersumbat.


    Hal itu diungkap para petani tiga kecamatan itu, Selasa (8/7/2025) saat ditinjau Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution.


    Masalahnya irigasi Batang Gadis ini tidak dalam kewenangan Pemkab Madina, melainkan pihak BWS.


    “Kami menerima keluhan masyarakat tentang kekeringan yang memengaruhi lahan-lahan pertanian," kata Atika menjawab wartawan.


    "Kami cek dan memang sudah menemukan masalahnya, ada yang kewenangan pemkab, ada yang bukan kewenangan pemkab, dalam hal ini BWS (Balai Wilayah Sungai),” kata dia.


    Wabup menjelaskan untuk permasalahan yang merupakan wewenang Pemkab Madina dalam waktu dekat akan ditindaklanjuti.


    “Yang bukan kewenangan pemkab, kami akan koordinasi,” ujar Atika.


    Atika mengatakan, perkiraan luas sawah terdampak mencapai 2.885 ha, maka estimasi produktivitas padi yang terancam gagal panen sekitar 28.850 ton. “Kalau per hektare itu lima ton dan dalam satu tahun dua kali tanam,” sebutnya.


    Dia menegaskan Pemkab Madina tidak ingin ada musim tanam yang gagal. Untuk itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan BWS, termasuk mengajukan surat permohonan. 


    “Di Panyabungan Utara dan Nagajuang permasalahannya merupakan irigasi yang kewenangannya di BWS dan insyaallah Agustus mulai bekerja,” ungkap dia.


    Atika mengungkapkan peninjauan hari ini beserta laporan dari masyarakat dan kelompok tani akan disampaikan kepada BWS dengan harapan bisa mendesak atau mempercepat perbaikan jaringan irigasi. 


    Atika didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ahmad Meinul Lubis, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Taufik Zulhandra Ritonga, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Ir. Elpi Yanti Harahap, dan Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Juli Hidayah. (01)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Tokoh

    +

    Anda Pengunjung Ke-